Apakah Anda memiliki teman yang sedang mengalami depresi? Menurut data terbaru dari National Institute of Mental Health, terdapat lebih dari 7 persen orang berusia dewasa si Amerika yang mengalami suatu episode depresi berat di tahun 2017.
Di seluruh dunia, terdapat lebih dari 300 juta orang dewasa dan anak-anak hidup dengan depresi, tetapi tidak semua orang mengalaminya dengan cara yang sama, dan untuk gejala yang menyertai juga bisa berbeda-beda.
Jika ada teman Anda yang sedang bergulat dengan depresi, kemungkinan dia akan mengalami beberapa gejala depresi, diantaranya seperti dibawah ini :
- Terlihat sedih atau menangis.
- Menjadi pesimis dari biasanya atau menjadi putus asa terhadap masa depan.
- Selalu berbicara tentang perasaan bersalah, kosong atau merasa tidak berharga.
- Menjadi kurang tertarik untuk menghabiskan waktu bersama atau berkomunikasi lebih sedikit dari biasanya.
- Mudah marah atau menjadi mudah tersinggung.
- Memiliki lebih sedikit energi, bergerak dengan lambat atau terlihat lesu secara keseluruhan.
- Kurang memperhatikan penampilah daripada biasanya atau mengabaikan kebersihan dasar, seperti mandi dan menggosok gigi.
- Mengalami kesulitan tidur atau tidur lebih banyak dari biasanya.
- Kurang peduli terhadap berbagai aktivitas dan minat yang biasa dilakukan.
- Menjadi pelupa dan kesulitan dalam berkonsentrasi atau dalam memutuskan sesuatu.
- Makan lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya.
- Berbicara tentang kematian atau bunuh diri.
Cara Membantu Seorang Teman yang Depresi
Kali ini, kita akan membahas berbagai hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu seorang teman yang sedang mengalami depresi.
Dengarkan Mereka
Beritahu teman Anda bahwa Anda selalu ada untuknya, Anda dapat memulai percakapan dengan menyampaikan segala kekhawatiran Anda dan mengajukan sebuah pertanyaan khusus, misalnya, Anda dapat mengatakan, “sepertinya belakangan ini kamu terlihat sedang ada kesulitan, apa yang sedang kamu pikirkan?”.
Ingatlah bahwa teman Anda mungkin ingin membicarakan apa saja yang sedang dia rasakan, tetapi mungkin dia tidak ingin sebuah nasihat, berinteraksilah dengan teman Anda dengan menggunakan beberapa teknik mendengarkan aktif :
1. Ajukan berbagai pertanyaan untuk mendapatkan lebih banyak informasi daripada sekedar berasumsi bahwa Anda telah mengerti apa yang mereka maksud.
2. Tegaskan perasaan mereka, Anda bisa berkata, “Kedengarannya sangat berat, saya turut sedih mendengar itu semua”.
3. Tunjukkan empati dan minat dengan menggunakan bahasa tubuh Anda.
4. Teman Anda mungkin tidak ingin berbicara ketika pertama kali Anda memintanya, jadi akan sangat membantu jika Anda terus mengatakan kepadanya bahwa Anda peduli.
Terus ajukan berbagai pertanyaan terbuka (tanpa memaksa) dan ungkapkan segala kekhawatiran Anda, cobalah untuk melakukan percakapan secara langsung, jika Anda tinggal di daerah yang berbeda dengan teman Anda, cobalah melakukan video call dengannya.
Bantu Menemukan Dukungan
Teman Anda kemungkinan tidak sadar bahwa dia sedang menghadapi depresi atau mungkin tidak yakin bagaimana cara untuk mencari suatu dukungan, meskipun mereka tahu bahwa terapi dapat membantu, namun mencari seorang terapis dan membuat janji terapi bisa menjadi suatu hal yang menakutkan.
Jika teman Anda tampak tertarik dengan konseling, tawarkan untuk membantunya memilih diantara para terapis profesional, Anda dapat membantu teman Anda dalam membuat daftar dari berbagai hal untuk ditanyakan kepada terapis dan yang ingin mereka tanyakan pada sesi pertamanya.
Mendorong mereka dan mendukung mereka untuk dapat membuat janji temu pertamanya dengan seorang terapis profesional sangat membantu jika mereka mengalami kesulitan untuk melakukannya.
Beri Dukungan Dalam Melanjutkan Terapi
Pada duatu hari yang buruk, teman Anda mungkin tidak ingin atau berat untuk meninggalkan rumah, depresi dapat menghabiskan energi dan meningkatkan keinginan untuk mengisolasi diri, jika mereka mengatakan sesuatu seperti, “sepertinya saya akan membatalkan terapi saya”, dorong teman Anda untuk terus melanjutkannya.
Anda bisa mengatakan, “Minggu lalu kamu bilang sesi terapi kamu benar-benar produktif dan merasa jauh lebih baik sesudahnya, bagaimana jika sesi hari ini juga bisa membantu seperti itu?”.
Hal yang sama juga berlaku dengan pengobatan, jika teman Anda ingin berhenti minum obat karena khawatir dengan efek samping yang tidak menyenangkan, berikan dia dukungan, tetapi juga dorong dia untuk terlebih dahulu berbicara dengan psikiaternya tentang beralih ke jenis antidepresan lainnya atau menghentikan pengobatan secara total.
Menghentikan antidepresan secara tiba-tiba tanpa pengawasan dari tim medis bisa menimbulkan berbagai konsekuensi yang seirus.
Jaga Diri Anda Sendiri
Ketika Anda peduli dengan seseorang yang hidup dengan depresi, Anda akan tergoda untuk meninggalkan segalanya untuk berada di sisi mereka dan mendukung mereka sepenuhnya, tidak ada yang salah dengan membantu teman, tetapi juga penting untuk memperhatikan dan mengurus kebutuhan diri Anda sendiri.
Jika Anda mengerahkan seluruh energi dalam memberikan dukungan ke teman Anda, Anda hanya akan memiliki sedikit sisa energi bagi diri Anda sendiri, dan jika Anda kemudian merasa lelah atau frustrasi, Anda tidak akan banyak membantu teman Anda tersebut.
Tetapkan Batasan
Menetapkan suatu batasan dapat membantu, misalnya, Anda dapat memberi tahu teman Anda bahwa Anda ada dan tersedia untuk memberikan dukungan setelah Anda pulang kerja, tidak sebelum itu.
Jika Anda khawatir bahwa teman Anda merasa tidak dapat menghubungi Anda, tawarkan untuk membantu merekan dengan membuat sebuah rencana darurat jika mereka benar-benar membutuhkan Anda selama jam kerja.
Anda mungkin juga dapat menawarkan untuk mampir ke rumahnya setiap dua hari atau membawa makanan tiap dua kali seminggu, pertimbangkan juga untuk melibatkan teman lainnya guna mendapatkan jaringan dukungan yang lebih besar.
Menghabiskan banyak waktu dengan orang tersayang yang sedang mengalami depresi dapat menimbulkan sebuah beban emosional, ketahui batasan Anda seputar emosi yang sulit ini, dan pastikan Anda selalu meluangkan waktu untuk mengisi ulang energi Anda.
Pelajari Tentang Depresi
Bayangkan jika Anda harus mendidik setiap orang yang ada dalam hidup Anda tentang masalah kesehatan mental atau fisik yang sedang Anda alami dan menjelaskannya dengan berulang kali, terdengar melelahkan bukan?
Anda dapat berbicara dengan teman Anda seputar gejala-gejala spesifiknya atau bagaimana perasaannya, tetapi hindari untuk meminta dia memberi tahu Anda tentang depresi secara umum.
Cari tahu atau baca sendiri seputar gejala depresi, penyebab depresi, diagnosis dan perawatan yang tepat untuk depresi, meskipun tiap orang mengalami depresi dengan berbagai cara yang berbeda, mengenal gejala-gejala dan berbagai terminologi umum dari depresi dapat membantu Anda dalam melakukan percakapan yang lebih mendalam dengan teman Anda.
Tawarkan Bantuan Untuk Tugas Sehari-hari
Bagi para penderita depresi, berbagai tugas sehari-hari bisa terasa berat dan membebani, hal-hal seperti mengurus laundry, belanja bahan-bahan makanan atau membayar tagihan akan mulai menumpuk, sehingga menjadi lebih sulit untuk mengetahui dari mana harus memulainya.
Teman Anda mungkin menghargai sebuah tawaran bantuan, tetapi teman Anda mungkin juga akan kesulitan untuk dapat dengan jelas mengutarakan bantuan apa yang sebenarnya mereka butuhkan, jadi, daripada mengatakan, “beritahu saya jika ada yang bisa saya lakukan”, coba pertimbangkan untuk mengatakan, “bantuan apa yang paling Anda butuhkan hari ini?”.
Bersabar
Depresi biasanya akan membaik dengan pengobatan atau perawatan, namun ini bisa menjadi sebuah proses yang lambat dan melibatkan berbagai trial and error, teman Anda kemungkinan harus mencoba beberapa pendekatan konseling atau pengobatan yang berbeda-beda sebelum menemukan yang cocok untuknya.
Bahkan suatu pengobatan yang berhasil tidak selalu atau langsung berarti depresi akan hilang sepenuhnya, teman Anda mungkin akan terus mengalami gejala-gejala dari waktu ke waktu, sementara itu, merekan mungkin akan mengalami hari-hari yang baik dan buruk, hindari untuk menganggap hari baik teman Anda bahwa mereka sedang “sembuh”, dan cobalah untuk tidak menjadi frustrasi jika serangkaian hari yang buruk membuatnya tampak seperti teman yang tidak akan pernah sembuh.
Depresi tidak memiliki jadwal pemulihan yang jelas dan pasti, mengharapkan teman Anda untuk kembali ke dirinya yang dulu setelah hanya beberapa minggu menjalani suatu terapi tidak akan banyak membantu Anda berdua.
Tetap Berhubungan
Akan membantu jika Anda selalu memberi tahu teman Anda bahwa Anda masih peduli padanya ketika dia terus mengalami depresi, meskipun Anda tidak dapat menghabiskan banyak waktu bersama mereka secara rutin, selalu cek teman Anda melalui SMS, panggilan telepon atau kunjungan singkat.
Orang yang hidup dengan depresi mungkin menjadi lebih menyendiri dan akan menghindar dalam menghubungi orang lain, dengan terus menjadi sebuah bentuk kehadiran yang positif dan suportif dalam kehidupan teman Anda dapat membuat suatu perbedaan besar baginya, bahkan jika dia tidak dapat mengungkapkannya kepada Anda saat ini.
Kenali Berbagai Bentuk Depresi
Depresi seringkali melibatkan kesedihan dan suasana hati yang rendah, tetapi depresi juga memliki berbagai gejala lain yang tidak terlalu di kenal, banyak orang yang tidak menyadari bahwa depresi dapat melibatkan :
1. Marah dan mudah tersinggung.
2. Kebingungan, masalah pada memori atau kesulitan dalam fokus.
3. Kelelahan yang berlebihan atau masalah tidur.
4. Gejala fisik seperti sakit perut, sering sakit kepala, sakit punggung dan nyeri otot lainnya.
Teman Anda mungkin akan sering terlihat dalam suasana hati yang buruk atau sering kali merasa lelah, cobalah untuk mengingat bahwa apa yang mereka rasakan masih merupakan bagian dari depresi, meskipun Anda tidak tahu cara membantu teman Anda untuk merasa lebih baik, mungkin dapat membantu jika Anda mengatakan, “maaf, jika Anda harus merasa seperti ini, saya disini untuk membantu jika ada yang bisa saya lakukan”.
Kapan Waktu yang Tepat Mengintervensi Teman yang Depresi?
Depresi dapat meningkatkan resiko seseorang untuk bunuh diri atau melukai dirinya sendiri, jadi ada baiknya jika Anda mengetahui cara mengenali tanda-tandanya, beberapa tanda yang mungkin menunjukkan bahwa teman Anda memiliki pikiran untuk buhun diri yang serius, diantaranya :
- Sering terjadi perubahan suasana hati atau perubahan kepribadian.
- Berbicara tentang kematian atau sekarat.
- Membeli suatu senjata.
- Peningkatan penggunaan zat terlarang.
- Perilaku yang beresiko atau berbahaya.
- Menyingkirkan harta benda atau memberikan berbagai harta yang berharga.
- Berbicara tentang perasaan terjebak atau menginginkan sebuah jalan keluar.
- Mendorong orang lain untuk menjauh atau mengatakan ingin dibiarkan sendiri.
- Mengatakan selamat tinggal dengan perasaan yang lebih dari biasanya.
Jika menurut Anda teman Anda sedang mempertimbangkan untuk bunuh diri, dorong dia untuk segera menelepon terapisnya ketika sedang bersama Anda atau tanyakan apakah Anda boleh menelepon terapis tersebut.
Berikut beberapa kontak darurat yang bisa Anda hubungi jika terdapat teman atau kerabat dekat Anda memiliki kecenderungan untuk melakukan bunuh diri atau melukai dirinya sendiri, lima rumah sakit yang telah disiagakan oleh Kementerian Kesehatan untuk melayani panggilan telepon konseling pencegahan bunuh diri, yakni:
- RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565
- RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025, 8320467
- RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841
- RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601
- RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444
Untuk panggilan darurat kepolisisan Anda bisa menghubungi di hotline darurat polisi 110, terdapat juga nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi guna mendapatkan berbagai informasi di bidang kesehatan, 24 jam.
Referensi
- How to Help a Depressed Friend. https://www.healthline.com/health/how-to-help-a-depressed-friend