Berikut rangkuman dari sembilan temuan psikologis baru-baru ini terkait dengan studi rasa syukur :
1. Peningkatan Kesejahteraan
Mengekspressikan rasa terima kasih dan rasa syukur dapat meningkatkan rasa kesejahteraan secara menyeluruh, orang yang sering bersyukur akan menjadi orang yang lebih menyenangkan dan lebih terbuka.
Selain itu, rasa syukur juga berhubungan terbalik dengan depresi, dan beriringan dengan kepuasan hidup, ini bukan dalam rangka mengatakan bahwa “orang yang depresi” harus lebih banyak bersyukur, karena depresi merupakan penyakit yang lebih rumit dari kelihatannya dan jutaan orang berjuang tiap harinya, namu mungkin, praktik syukur ini dapat menjadi bagian dari terapi dan perawatan bagi para penderita dan sedang berjuang dengan depresi.
2. Hubungan Yang Lebih Dalam
Rasa terima kasih dan syukur juga merupakan sebuah alat yang ampuh untuk memperkuat hubungan interpersonal, orang yang mengucapkan rasa syukur dan terima kasih mereka satu sama lain cenderung menjadi orang yang lebih memaafkan dan lebih tidak narsis.
Berterima kasihlah pada mereka yang telah memberi bantuan pada Anda dapat memperkuat hubungan Anda dan menjaga hubungan begitu juga dengan kepuasan dalam hubungan.
3. Meningkatkan Optimisme
Dr. Emmons dan Dr. McCullough melakukan sebuah penelitian pada tahun 2003 akan dampak dari praktik bersyukur, setelah 10 minggu penelitian mereka menemukan bahwa orang yang fokus pada rasa syukur dan terima kasih menunjukkan munculnya lebih banyak optimisme dalam banyak bidang kehidupan mereka, termasuk dengan kesehatan dan olahraga.
Ketika orang optimis tentang kesejahteraan dan kesehatan mereka cenderung bertindak sesuatu yang baik dan mendukung gaya hidup mereka.
4. Peningkatan Kebahagiaan
Toepfer, Cichy, dan Peters (2011) melakukan penelitian dengan meminta orang untuk menulis lalu mengirimkan surat kepada seseorang yang mereka syukuri, setelah melakukan tugas yang di berikan, tingkat kebahagiaan dan kepuasan hidup mereka sangat tepengaruh dan meningkat, bahkan setelah berminggu-minggu kemudian.
Dalam mengejar kebahagiaan dan kepuasan hidup, rasa syukur menawarkan efek yang jangka panjang dan bekerja seperti umpan balik, dengan demikian, semakin banyak rasa syukur dan terima kasih yang kita alami serta ungkapkan maka semakin banyak situasi dan orang yang mungkin kita temui yang akan melakukan rasa terim kasihnya pada kita.
5. Pengendalian Diri Yang Lebih Kuat
Kontrol diri sangat membantu disiplin dan fokus kita, pengendalian diri memiliki manfaat kesejahteraan jangka panjang, misalnya, menolak nikotin yang terdapat pada rokok bagi seseorang yang sedang berjuang untuk berhenti merokok, pengendalian diri membantu kita agar tetap pada “pilihan yang lebih baik” demi kesehatan jangka panjang, masa depan finansial dan kesejahteraan kita secara menyeluruh.
Sebuah studi penelitian dari DeSteno et al, pada tahun 2014, menemukan bahwa kontrol diri meningkat secara signifikan ketika subjek memilih rasa syukur dibanding dengan kebahagiaan atau rasa netral, salah satu penulis di penelitian ini, Profesor Ye Li, mengatakan :
Menunjukkan bahwa emosi dapat menumbuhkan kendali diri dan menemukan cara untuk mengurangi ketidaksabaran, dengan latihan bersyukur yang sederhana dapat membuka kemungkinan yang luar biasa untuk mengurangi berbagai jenis penyakit masyarakat dari pembelian yang impulsif dan tabungan yang sedikit untuk masyarakat yang mengalami obesitas juga perokok.
Profesor Ye Li
Bersyukur dapat memberi kita tekad yang kita butuhkan untuk membuat pilihan-pilihan hidup yang dapa melayani kita, secara emosional dan fisik, dalam jangka panjang, seperti yang di tekankan dalam studi ini, ada begitu banyak jenis aplikasi dalam menggunakan rasa syukur dan terima kasih sebagai jalam menuju manusi dan komunitas yang lebih sehat.
6. Kesehatan Fisik dan Mental Yang Lebih Baik
Penelitian pada tahun 2015 menunjukkan bahwa pasien dengan kasus gagal jantung yang nebgerjakan dan menyelesaikan jurnal syukr dan terima kasih memiliki tinglat peradangan yang berkurang, peningkatan kualitas tidur dan suasana hati yang lebih baik, hal ini mengurangi gejala gagal jantung hanya setelah 8 minggu melakukannya.
Hubungan antara koneksi pikiran dan tubuh dengan bagaimana rasa syukur itu sendiri dapat memiliki manfaat ganda, misalnya, perasaan yang mengapresiasi dapat membantu kita untuk memiliki pikiran yang lebih sehat dan begitu juga dengan tubuh kita.
7. Kehidupan Yang Lebih Baik Secara Keseluruhan
Selama dua dekade terakhir, semakin banyaknya bukti yang menunjukkan manfaat dari praktik bersyukur ini, pertimbangkan kutipan dari sebuah artikel yang berjudul “Thank you, No, Thankyou” di Wall Street Journal berikut ini :
…orang dewasa yang merasa bersyukur memiliki lebih banyak energi, lebih optimis, lebih banyak koneksi sosial dan memiliki lebih banyak kebahagiaan di bandingkan dengan mereka yang tidak, menurut penelitian yang telah dilakukan selama decade terakhir menunjukkan bahwa mereka yang tidak memiliki rasa bersyukur cenderung menjadi depresi, iri, serakah atau menjadi seorang pecandu alkohol.
Melinda Beck
Selain dapat meningkatkan kesejahteraan, sebuah penelitian psikologi juga menunjukkan bahwa dengan mempraktikkan rasa syukur, dalam hal ini rasa syukur terhadap suatu kekuatan yang lebih tinggi, dapat mengurangi tingkat stres, depresi dan gangguan kecemasan.
8. Rasa Syukur Meningkatkan Prestasi Atlet
Studi dari peneliti Lung Hung menemukan bahwa tingkat rasa syukur dan terima aksih seorang atlet terhadap keberhasilan mereka dapat mempengaruhi tingkat kesejahrteraan mereka, lebih spesifiknya, para atlet remaja yang lebih banyak bersyukur dalam hidup juga menjadi lebih puas dan cenderung memiliki tingkat harga diri yang lebih tinggi.
Teri McKeever telah menerapkan temuan ini pada tim nya dan mendapatkan kesuksesan yang luar biasa, sebagai seorang pelatih renang dan menyelam untuk wanita di Universitas California, McKeever telah memasukkan latihan bersyukur dan berterimakasih ke dalam latihan timnya, sebagai hasilnya timnya memenangkan tiga kejuaraan nasional NCAA selama dua puluh tahun karir dia disana.
Di video ini bagaimana seorang Teri McKeever menerapkan rasa syukur pada timnya.
9. Moralitas Berbasis Neurologis Yang Lebih Kuat
Neiroscience mulai mengeksplorasi apa dampak rasa syukur terhadap otak manusia yang penuh dengan misteri, satu studi mengukur respon otak terhadap suatu perasaan syukur dengan menggunakan alat fungsional magnetic resonance imaging (fMRI), para peneliti memancing dan menimbulkan rasa bersyukur pada partisipan dan menemukan bahwa raya bersyukur dan terima kasih telah meningkatkan aktivitas di suatu area otak yang berhubungan dengan moralitas, pemberian atau hadiah dan penilaian.
Temuan ini menarik dan tentunya memerlukan studi yang lebih lanjut, apakah rasa syukur terkait dengan moralitas? Jika demikian, ini sangat mendukung para pemikir-pemikir filosofis dan religius telah menggunakan rasa syukur pada pembentukan dan pemeliharan masyarakat dan komunitas mereka.
Referensi
- Positivepsychology. What is Gratitude and Why Is It So Important?. https://positivepsychology.com/gratitude-appreciation/
Pengertian | Mengapa | Perspektif | Manfaat