Tidak mudah dan merupakan sebuah perjuangan berat dalam mengajarkan pentingnya untuk selalu bersyukur pada anak-anak diluar sana ketika berada di zaman dimana anak-anak usia sekolah yang belum memiliki penghasilan sendiri telah memiliki beragam smartphone mewah yang selalu mereka bawa tiap saat.
Namun terlepas dari tantangan-tantangan yang ada, mengajari anak sejak usia dini untuk selalu bersyukur menjadi sangat penting dan lebih sangat sangat penting dari sebelumnya.
Penelitian Dan Bukti Ilmiah Pentingnya Bersyukur Pada Anak
Sebuah studi penelitian pada tahun 2019 yang diterbitkan dalam sebuah jurnal berjudul Journal of Happiness menemukan bahwa kaitan rasa syukur dengan kebahagiaan pada anak usia 5 tahun, ini berarti pentingnya menanamkan rasa syukur pada anak-anak semenjak mereka kecil, bahkan usia balita, hal ini sangat membantu mereka tumbuh menjadi orang-orang yang lebih bahagia di kemudian harinya.
Menurut penelitian lain di tahun 2008 yang di terbitkan dalam jurnal berjudul Journal of School Psychology, anak-anak yang terbiasa bersyukur (usia 11-13) cenderung lebih bahagia, lebih optimis dan memiliki dukungan yang lebih baik dalam lingkungan sosialnya, penelitian ini juga melaporkan anak-anak yang senang bersyukur lebih puas dalam sekolahnya, keluarga, komunitas, pertemanan dan diri mereka sendiri, serta anak-anak yang gemar bersyukur ini juga cenderung memberikan lebih banyak dukungan sosial kepada teman atau orang lainnya.
Menurut penelitian pada tahun 2011 yang diterbitkan dalam Psychological Assessment, remaja yang bersyukur (usia14-19) lebih puas dalam kehidupan mereka, mampu menggunakan potensi mereka dalam rangka meningkatkan komunitas yang mereka miliki, lebih terlibat dalam kegiatan sekolah dan hobi yang dimiliki dan memiliki nilai akademis yang lebih baik, remaja yang senang bersyukur ini juga terbukti tidak mudah iri, depresi dan materialistis dibandingkan teman-teman mereka yang kurang dalam bersyukur.
Walaupun diluar sana banyak penelitian tentang rasa syukur hanya berfokus pada orang pada usia dewasa, namun manfaat dari rasa syukur sangat besar dan luar biasa bagi segala rentang usia, sebuah studi pada tahun 2010 yang diterbitkan dalam Clinical Psychology Review menemukan kaitan antara rasa syukur dengan peningkatan kesejahteraan psikologis hingga kesehatan fisik yang lebih baik, orang yang selalu bersyukur juga memiliki tidur yang lebih berkualitas dan bahkan memiliki usia hidup yang lebih panjang.
Sebuah studi penelitian pada tahun 2018 yang diterbitkan dalam Journal of Positive Psychology menemukan bahwa pada irang yang berusia dewasa yang selalu bersyukur memiliki kehidupan yang lebih bahagia dan memiliki harapan lebih tinggi terhadap masa depannya, rasa syukur merupakan sebuah prediktor harapan dan kebahagiaan yang lebih baik dari pengampunan, kesabaran bahkan pengendalian diri.
Selain itu, penelitian tersebut juga telah menemukan bahwa orang yang bersyukur atas semua yang telah terjadi pada masa lalu mereka merasa lebih bahagia di masa kininya dan lebih memiliki harapan lebih terhadap masa depannya, dan tidak menutup kemungkinan dengan memberi anak-anak Anda masa kecil yang mereka syukuri saat ini akan membantu mereka lebih banyak merneungkan dan menemukan alasan-alasan untuk selalu bersyukur saat menjadi orang dewasa.
Jadi telah jelas ada banyak sekali alasan yang bagus untuk membantu anak-anak kita mengalami dan mengungkapkan rasa terima kasih, berikut beberapa strategi yang dapat membantu anak-anak Anda untuk merasa lebih bersyukur.
Ajari Anak Untuk Mengucapkan Terima Kasih
Dorong anak Anda untuk mengucapkan ” Terima kasih” secara rutin serta teratur, selalu ingatkan anak namun tentunya dengan cara yang lembut seperti,
Kakak sudah mau memakaikan pakaian adik, apa yang adik harus ucapkan sama kakak?
Apa yang harus di sampaikan ke nenek ketika memberi kakak dan adik kue?
Meskipun memaksakan ucapan “terima kasih” terkesan tidak tulus, anggaplah ini sebagai langkah awal dalam proses, ini membantu anak-anak untuk mulai mengenali ketika mereka menerima suatu pemberian, apakah itu sesuatu yang berwujud seperti hadiah atau yang tidak berwujud seperti waktu.
Meskipun di awal rasa terima kasih ini bukan suatu yang tulus, selalu mendorong mereka untuk mengungkapkan penghargaan secara verbal dapat menjadi alat pembelajaran yang sangat penting untuk memiliki rasa syukur yang tulus di kemudian hari.
Anda juga dapat mendorong anak Anda untuk menulis catatan “terima kasih” kepada semua orang yang telah memberikan mereka sesuatu atau semua orang yang telah menujukkan kebaikan pada mereka, selalu pantau dan sadari ketika anak Anda menunjukkan rasa syukur dan terima kasih pada orang lain tanpa diminta oleh Anda, puji perilaku baik mereka dengan mengatakan hal-hal seperti,
Mama sangat suka cara kakak/adik berterima kasih sama teman kakak/adik karena mereka telah berbagi dengan kakak/adik.
Perhatian yang positif seperti ini akan semakin memperkuat pentingnya rasa syukur dan terima kasih di dalam diri mereka.
Berikan Pertanyaan Seputar Syukur
Setelah anak Anda selalu ingat dan teratur dalam mengucapkan “terima kasih”, mulailah sediakan waktu untuk menggali lebih dalam untuk memastikan bahwa mereka tidak hanya mengucapkan “terima kasih” hanya karena formalitas saja, mulailai percakapan dengan anak tentang apa artinya bersyukur dan bawa pemahaman mereka tentang rasa syukur ke tingkat yang lebih jauh dengan memasukkan lebih banyak komponen-komponen syukur dalam kehidupannya.
The Raising Grateful Children Project di UNC Chapel Hill menyampaikan bahwa syukur terbagi dalam empat bagian :
- Memperhatikan. Mengenali hal-hal yang harus di syukuri.
- Berpikir. Berpikir tentang mengapa Anda diberikan hal-hal itu.
- Perasaan. Emosi yang dialami sebagai akibat dari hal-hal yang telah diberikan kepada Anda.
- Melakukan. Cara untuk mengungkapkan penghargaan.
Para peneliti menemukan bahwa kebanyakan orang tua fokus pada apa yang dilakukan anak-anak untuk menunjukkan rasa syukur, 85% orang tua mengatakan mendorong anak-anak mereka untuk mengucapkan “terima kasih”, hanya 39% yang mendorong anak-anak untuk menunjukkan rasa syukur dengan cara melampaui dari sekedar bersikap sopan, selain itu, hanya sepertiga orang tua yang bertanya pada anak-anaknya bagaimana perasaan mereka terhadap suatu pemberian, dan hanya 22% yang bertanya mengapa seseorang memberikan sesuatu.
Para peneliti dari UNC, mendorong para orang tua untuk selalu mengajukan pertanyaan pada anak dalam rangka membantu menumbuhkan rasa syukur yang lebih dalam, berikut contoh pertanyaan yang dapat membantu anak-anak Anda mengalami keempat komponen rasa syukur :
Perhatikan
Apa yang kakak/adik miliki dalam hidup yang patut disyukuri?
Apakah adal hal lainnya selain hadiah yang diberikan pada kakak/adik yang juga harus disyukuri?
Apakah kakak/adik bersyukur pada orang lain yang ada di hidup kakak/adik?
Pikirkan
Apa pendapat kakak/adik tentang hadiah ini?
Apakah menurut kakak/adik kita harus membalas pemberian ini?
Menurut kakak/adik orang tersebut memberikan hadiah untuk kakak/adik karena orang itu pikir harus atau karena memang karena orang itu ingin?
Rasakan
Apakah kakak/adik merasa senang mendapatkan hadiah ini?
Bagaimana perasaan hati kakak?
Apa bagian dari pemberian ini yang membuat kakak/adik merasa bahagia?
Lakukan
Adakah cara untuk menunjukkan perasaan kakak/adik terhadap pemberian atau hadiah ini?
Apakah perasaan yang kakak/adik rasakan setelah menerima pemberian ini membuat kakak/adik ingin membagikan perasaan ini dengan juga memberi sesuatu pada orang lain?
Kapanpun anak Anda menerima hadiah berbentuk fisik atau seseorang telah menunjukkan kebaikannya pada anak Anda, mulailah percakapan yang dapat membantunya untuk lebih merasakan rasa syukur.
Berbuat Kebaikan
Ada banyak yang bisa dilakukan anak Anda dalam hal menunjukkan rasa penghargaan kepada orang lain, dalam hal ini yaitu balas budi, seperti meminjamkan mainannya kepada temannya yang telah berbuat baik kepadanya.
Atau juga bisa melibatkan anak Anda dalam sebuah tindakan seperti membantu membereskan dan membersihkan halaman kotor untuk seorang kerabat yang telah berbaik hati menghadiri pertandingan bola basket anak Anda.
Jelaskan bahwa banya cara untuk menunjukkan kepada orang-orang yang telah berbuat baik dan bahwa anak Anda bersyukur atas semua yang mereka lakukan.
Menjadi Panutan Dalam Bersyukur
Sebuah studi penelitian pada tahun 2016 yang diterbitkan dalam Applied Developmental Science menemukan bahwa orang tua yang selalu bersyukur cenderung membesarkan anak-anak yang juga bersyukur, kemungkinan besar hal ini terjadi karena anak-anak belajar bersyukur dengan mendengar dan melihat orang tua mereka melakukannya.
Berikut beberapa cara bagaimana Anda dapat menjadi panutan dan teladan rasa syukur bagi anak-anak Anda :
- Katakan “Terima Kasih”. Anda bisa berterima kasih terhadap semua pelayan toko yang telah melayani Anda atau berterima kasih kepada anak Anda karena telah membereskan meja belajarnya, pastikan Anda selalu berterima kasih kepada orang lain.
- Membicarakan tentang rasa syukur. Tegaskan apa yang Anda syukuri, meskipun Anda sedang mengalami hari yang berat atau sesuatu yang buruk, tunjukkan bahwa masih banyak hal lain yang bisa di syukuri, daripada mengeluh tentang hujan, bicarakan bersama anak tentang bresyukur karena hujan tanaman dapat tumbuh subur sehingga kita memiliki makanan untuk di makan.
- Menyatakan rasa syukur. Ketika anak Anda melihat Anda menulis catatan “teima kasih” atau mereka melihat Anda mengirimkan suatu tanda terima kasih kepada seseorang, Anda akan mengajarkan mereka untuk melakukan hal yang sama di kemudian hari.
Membuat Project Bersyukur Dalam Keluarga
Sebuah project keluarga dapat menjadi suatu cara yang baik untuk melibatkan semua orang dalam keluarga dalam mengungkapkan rasa syukur.
Misalnya, Anda dapat membuat sebuah papan buletin keluarga sebagai tempat dimana semua anggota keluarga dapat menambahkan catatan tentang segala hal yang mereka syukuri, bisa berupa catatan yang di tempel, papan tulis dengan spidol atau semacamnya, ini merupakan sebuah program atau project sederhana yang memiliki efek luar biasa bagi keluarga Anda.
Hal ini juga bisa menjadi sebuah bahan obrolan yang bagus, Anda mungkin akan mengajak semua anggota keluarga berbicara sesuatu hal yang membuatnya patut untuk disyukuri atau juga membicarakan betapa cepat papan menjadi terisi karena banyaknya kebaikan yang terjadi dalam keluarga.
Anda juga bisa membuat botol atau toples syukur yang akan diisi oleh setiap anggota keluarga, letakkan toples di tempat yang mudah dijangkau, seperti dapur lalu siapka beberapa lembar kertas dan pena disana, ajak semua anggota keluarga untuk menuliskan segala sesuatu yang mereka syukuri (mungkin sekali sehari) dan masukkan tulisan itu ke dalam toples yang telah di sediakan.
Kemudian, Anda dapat membaca secarik kertas bersama-sama sebagai satu keluarga tiap 1 minggu atau 1 bulan sekali, ini bisa menjadi cara yang bagus untuk menghormati semua kebaikan yang terjadi pada tiap anggota keluarga.
Apapun jenis project yang Anda buat, pastikan itu adalah sesuatu yang dapat membuat semua anggota keluarga berpikir dan berbicara lebih banyak tentang rasa syukur, mendengarkan hal-hal yang disyukuri oelh tiap anggota keluarga dapat mendorong terciptanya lebih banyak rasa syukur dalam keluarga.
Membuat Sebuah Ritual Syukur
Biasakan untuk mengungkapkan rasa syukur secara teratur di dalam keluarga Anda, berikut beberapa contoh ritual yang mungkin dapat Anda lakukan :
- Setiap anggota keluarga bergiliran pada saat makan malam untuk berbagi satu hal yang mereka syukuri dari hari mereka.
- Pada waktu tidur, Anda meminta setiap anak untuk mengatakan tiga hal yang mereka syukuri.
- Selama perjalanan mengantar anak ke sekolah, ajak tiap anggota keluarga untuk berterimakasih pada yang lainnya untuk sesuatu hal.
- Dll.
Meskipun bersyukur harus dilakukan secara spontan, menjadikan rasa syukur sebagai sebuah kebiasaan dapat memastikan anak-anak Anda melakukannya secara teratur dan dari situ akan bersyukur akan menjadi suatu hal yang alami dalam diri mereka.
Bersyukur di Segala Hal
Bantulah anak Anda melihat bahwa sesuatu yang baik juga bisa atang dari sebuah keadaan yang sulit, misal ketika jadwal pertandingan olahraga mereka di undur karena hujan lebat, bicarakan tentang sisi baiknya,
Setidaknya kita tidak harus berada di luar dalam keadaan yang dingin, kita bisa bermain monopoli di rumah baersama-sama, pasti menyenangkan!.
Anda juga bisa menunjukkan untuk bersyukur atas apa yang dimiliki, meski sudah tidak ada lagi, misalnya,
Sangat menyedihkan ikan kita mati, tapi mama bersyukur kita bisa memilikinya selama enam bulan.
Tentunya Anda tidak ingin terdengar seperti tidak peduli dan tidak berperasaan, tetapi Anda dapat menjelaskan bahwa Anda bisa bersedih dan bersyukur pada saat yang sama sambil menghormati sebuah kehilangan.
Dalam situasi yang sangat sulit, menanyakan pertanyaan seperti itu terlalu cepat mungkin kurang tepat, jadi Anda dapat memberinya waktu, misalnya 10-15 menit, sebelum mendorong anak untuk melihat sisi baiknya, membantu anak Anda untuk sering melakukan ini akan mengajarkan mereka untuk mulai melakukannya sendiri dan mereka akan mulai melihat bahwa sangat banyak yang dapat mereka syukuri, bahka pada hari-hari terburuk mereka.
Kesimpulan
Prioritaskan rasa syukur di rumah Anda, tidak hanya akan memberi manfaat pada anak-anak Anda, tetapi kemungkinan besar dapat memberi manfaat bagi anggota keluarga yang telah dewasa seperti mendapat dorongan lebih untuk terus bersyukur dalam meraih kebahagiaan dan kesejahteraan dalam hidup.
Referensi
- Verywellmind. How to Teach Children Gratitude. https://www.verywellmind.com/how-to-teach-children-gratitude-4782154