Investor Ritel vs Investor Institusi
Kedua tipe investor tidaklah sama, terdapat sejumlah perbedaan diantara keduanya, dan penting untuk mengetahui perbedaan antara investor ritel dan investor institusi, berikut penjelasan diantara keduanya.
Investor Institusi
Invesstor institusi merupakan para big guys dipasar saham, mereka adalah dana pensiun, reksa dana, money manager, perusahaan asuransi, bank investasi, berbagai trust, dana abadi, dana lindung nilai dan berbagai perusahaan investasi lainnya, pada umumnya para investor institusi menyumbang lebih dari 80% volume perdagangan di suatu bursa saham.
Mereka memindahkan banyak blok besar saham dan memiliki pengaruh luar biasa pada pergerakan pasar saham, karena para investor institusi terkenal memiliki sumber daya yang lebih sehingga memiliki lebih banyak informasi dan pengetahuan yang luas maka kecil kemungkinan bagi para investor institusi untuk melakukan langkah investasi yang tidak cerdas, investor institusi juga lebih sedikit terikat dengan peraturan yang mengekang jika dibandingkan dengan tipe investor ritel.
Dana yang digunakan untuk investasi oleh para investor institusi sebenarnya bukanlah dana yang mereka miliki sendiri, para investor institusi pada umumnya berinvestasi dengan dana dari pihak lain, jika Anda memiliki program pensiun ditempat kerja, reksa dana atau jenis asuransi apapun, manfaat yang Anda dapatkan sebenarnya berasal dari keahlian dari para investor institusi.
Karena ukuran dana yang dikelolanya, para investor institusi seringkali mampub menegosiasikan biaya yang lebih baik terkait dengan investasi mereka, mereka juga memiliki berbagai akses kepada investasi yang tidak dimiliki oleh para investor pada umumnya, seperti peluang-peluang investasi menarik namun dengan pembelian minimum yang besar.
Investor Ritel
Investor ritel adalah para investor yang bukan investor institusi, para investor ini tidak berinvestasi atas nama orang lain, mereka mengelola uang mereka sendiri, investor non institusi ini biasanya didorong oleh berbagai tujuan pribadi, seperti merencanakan masa pensiun, menabung untuk pendidikan anak-anak di amsa depan dan lain sebagainya.
Karena daya beli mereka yang kecil, para investor retail sering kali harus membayar biaya yang lebih tinggi dalam transaksi mereka, para investor ritel pada umumnya akan lebih terikat dengan berbagai peraturan tertentu yang kompleks yang bertujuan untuk melindung para investor ritel dari investasi yang terlalu beresiko.
Referensi
- Reuters. “Retail Traders Account for 10% of U.S. Stock Trading Volume—Morgan Stanley.” Accessed Aug. 5, 2021.
- Institutional vs. Retail Investors: What’s the Difference?.